Oleh: Pnt. Jason Gultom, S.Th
Motto “SABAS NAMAR GKPI” masih tetap terukir di sanubari jemaat GKPI Pandan hingga saat ini. Hal itu dibuktikan dengan semangat serta pengorbanan jemaat untuk membesarkan GKPI Pandan dari tahun ke tahun hingga saat ini bisa melaksanakan proses pembangunan gedung gereja baru.
Kehadiran GKPI Pandan tidaklah berlangsung begitu saja, banyak kenangan dan perjuangan untuk mendirikan Gereja ini.
Sebelum Gereja GKPI Jemaat Pandan bendiri, diawali dengan kebaktian di rumah-rumah jemaat. Sedangkan warga jemaat GKPI saat itu terdiri dari beberapa gereja, khususnya dari Gereja HKBP.
Tepatnya tanggal 6 Mei 1980, sebanyak 8 Kepala Rumah Tangga sepakat untuk mengadakan kebaktian partangiangan pertama di rumah jemaat. Dua dari kepala rumah tangga itu adalah Penatua/Sintua pindah dari HKBP Pandan, yaitu Amang St. B. Siregar, dan Amang St. JP Koen Lumbantobing. Saat itu ibadah minggu diawali di Sekolah SD Negeri 085120 Aek Tolang.
Satu hari berikutnya, 7 Mei 1980, sebanyak empat orang Penatua ditabalkan Pendeta Resort GKPI Pasar Tukka yang saat itu dijabat Amang Pdt. JP. Butarbutar. Adapun keempat sintua yang ditabalkan itu adalah; Amang St. P.Sipahutar, Amang St. ST. Hutagalung, Amang St. J. Hutauruk, Amang St. TM. Siregar (Direksi Bintang Utara).
Saat itu timbullah kesepakatan agar dicari lahan untuk mendirikan Gereja GKPI Jemaat Pandan. Sebelum lahan gereja dapat, Amang St. P. Sipahutar menyediakan rumahnya untuk tempat beribadah setiap minggunya di Jalan Oswal Siahaan Pandan. Selama kebaktian minggu berlangsung di rumah Amang St. P Sipahutar, jumlah jemaat terus bertambah.
Amang Pnt. Emiritus P. Sipahutar (tengah) saat disuapi kue ulang tahun ke 32 GKPI Jemaat Pandan oleh Pendeta Resot GKPI Pasar Tukka yang saat itu dijabat Oleh Pdt. ATM. Lumbantoruan. Sebelum bangunan Gereja GKPI berdiri, ibadah dilaksanakan di rumah Amang ini setiap minggunya, tepatnya di Jalan Oswlad Siahaan Pandan (Doc: Pnt Jason Gultom)
Dengan semangat bersama sesuai dengan motto GKPI “Sabas Namar GKPI” akhirnya tahun 1981, lahan GKPI Pandanpun bisa dibeli dari amang St. JP. Koen Lumbantobing/br Siregar seharga 35 emas dengan sistem cicil. Di atas lahan itu berdirilah bangunan gereja serba darutar yang luas bagunannya hanya sekitar 5×7 meter dengan tempat duduk jemaat masih ditancapkan ke lantai tanah.
Dinding gereja juga masih terbuat dari papan, dan lantai gereja masih tanah. Demikian juga dengan listrik (PLN) belum masuk.
Walaupun kondisi bangunan serba darurat, semangat untuk beribadah dan melayani Tuhan tetap membara. Hal itu dibuktikan dengan adanya Koor Ina dan juga Koor Ama saat itu. Di mana setiap istri penatua wajib ikut Koor Ina, dan juga sintua/penatua wajib ikut Koor Ama.
Seiring dengan waktu, jemaat GKPI Pandanpun terus bertambah, baik itu dari kalangan umum, PNS dan juga ada jemaat yang pindah dari HKBP Pandan. Melihat berkembangnya jumlah jemaat, kondisi bangunan gerejapun sudah harus ditingkatkan lagi.
Tetap dengan modal semangat dan kebersamaan, akhirnya bangunan gereja yang serba darurat tersebut direnovasi pada tahun 1984 yang dimulai dengan membangun pondasi gereja dari semen. Saat itu Ketua Pembangunan Op. Esra Pakpahan/br Panjaitan. Satu tahun lamanya renovasi, gerejapun selesai dikerjakan.
Op. Esra Pakpahan Ketua Pembangunan Gereja GKPI Jemaat Pandan Tahun 1984, dalam tempo satu tahun GKPI Pandan dapat mengadakan pesta pembangunan gereja untuk pertama kalinya di Tahun 1985 yang dihadiri Bupati Tapanuli Tengah Bapak Lundu Panjaitan. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Di tahun 1985 diadakanlah pesta pembangunan gereja GKPI Pandan yang pertama kali. Saat itu dihadiri langsung Bupati Tapanuli Tengah, Bapak Lundu Panjaitan. Dengan dana yang terkumpul, rampunglah pembangunan gereja dengan dinding semen dan cor serta lantai semen.
Pada tahun 1987 plafon gerejapun dipasang. Saat itu Ketua pembangunan adalah Amang ST. Situmorang. Pada bulan Oktober Tahun 2002 dilakukanlah pemasangan pagar gereja keliling. Dengan semangat kebersamaan serta jiwa pelayanan yang membara itu, akhirnya berdirilah GKPI Pandan.
Dan pada tanggal 15 Mei 2012, di hadapan Notaris Arianto Tanjung, GKPI Pandan membeli lahan yang berada di samping gereja seharga Rp 250 juta dari keluarga Amang Hutauruk (Mamak Nando), dengan luas sekitar 500 meter persegi. Sedangkan modal awal pembelian lahan didahulukan anggota jemaat GKPI Pandan, keluarga Bapak Royana Tambunan/Inang br Simamora, sebesar Rp 100 juta, ditambah dengan uang kas Gereja Rp 150 juta.
Di hadapan Notaris Arianto Tanjung Dilaksanakan Penandatanganan Pembelian Lahan Gereja GKPI Pandan dari Keluarga Bapak Hutauruk yang disaksikan oleh para ahli waris dari Bapak Hutauruk dan juga dari pihak Gereja GKPI Jemaat Pandan. (Doc Pnt. Jason Gultom)
Untuk mengembalikan modal awal kepada keluarga Bapak Royana Tambunan/Inang br Simamora, GKPI menggadakan Pesta Pembangunan pada ibadah Minggu 16 September 2012 yang diketuai oleh Bapak Erwin Mapaung. Dengan sistem bergotong royong saling bahu membahu, akhirnya dana sebesar Rp 100 juta dapat dikembalikan, dan lahan gereja seharga Rp 250 juta berhasil dibeli GKPI Pandan. Luar biasa kasih Tuhan.
Tepatnya pada bulan Desember 2012, GKPI membangun ruang Konsistori (Bilut Parhobasan), karena ruangan konsistori yang lama tidak mencukupi lagi mengingat jumlah penantua bertambah dan juga barang-barang investaris Gereja.
Proses Pembangunan Ruang Konsistori Gereja GKPI Jemaat Pandan. (Doc: Pnt Jason Gultom)
Untuk peningkatakan pelayanan ibadah di GKPI Pandan, serta untuk menjangkau semua kalangan jemaat, pada bulan Februai Tahun 2014, GKPI Pandan mengadakan dua kali kebaktian setiap minggunya yang digagasi oleh Amang Pnt. Jason Gulton, S.Th. Kebaktian pertama masuk pukul 09.15 WIB (Bahasa Indonesia), dan kebaktian kedua pukul 10.15 WIB (Bahasa Batak Toba).
Guna mendukung pelayanan ibadah tersebut, GKPI membeli alat musik Keyboard Yamaha PSR-750 dan juga perlengkapan soud system (mixer) sumbangan dari keluarga Bapak Berlison Haloho dengan Inang Royana br Simamora.
Tanggal 22 April Tahun 2014, GKPI membangun Gedung Sanggar Sekolah Minggu yang lokasinya berada disamping Gereja. Sanggar ini menjadi tempat anak-anak Sekolah Minggu untuk kebaktian dan melaksanakan kegiatan lainnya.
Lokasi dan proses pembangunan Sanggar Sekolah Minggu GKPI Jemaat Pandan. Pembangunan Sanggar ini untuk mendukung proses pelaksanaan ibadah yang sudah dua kali ibadah setiap minggu. Agar pelayanan terhadap ibadah Sekolah Minggu tak terganggu disepakati untuk membangun Sanggar Sekolah Minggu. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Untuk mengenang serta mensyukuri berkat Tuhan yang luar biasa bagi jemaat GKPI Pandan, BPHJ membentuk Panitia Pesta Ulang Tahun ke 32 GKPI Pandan yang diketuai Amang Kristopel Sinaga, sekaligus untuk penggalangan dana untuk kas Gereja. Pesta ulang tahun itu dilaksanakan pada hari Minggu 6 Mei 2012.
Ketua Panitia Ulang Tahun ke 32 GKPI Jemaat Pandan Bapak Kristopel Sinaga saat menyalakan lilin. (Doc: Pnt .Jason Gultom)
Amang Berlison Haloho mewakili dari jemaat GKPI Pandan saat didaulat menyalakan lilin ulang tahun ke 32 GKPI Jemaat Pandan. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Dari hasil pesta ulang tahun itu dan juga partisipasi dari jemaat, GKPI Pandan dapat membeli lahan yang berada di belakang gereja seharga Rp 52.959.000 di Tahun 2019.
Untuk pengembangan pelayanan serta peningkatan sarana GKPI Pandan yang jemaatnya terus bertambah, pada bulan Juni 2021 dipilihlah Panitia Pembangunan Gereja GKPI Pandan. Terpilih sebagai ketua pembangunan Amang G. Siahaan. Tahun 2022 dipilih kembali Panitia lanjutan pembangunan GKPI Jemaat Pandan yang diketuai Amang B. Situmorang.
Untuk melanjutkan pembangunan gedung GKPI Jemaat Pandan, pada hari Minggu 28 Mei 2023 diadakan Pesta Ulang Tahun ke 43 GKPI yang diketuai Amang Pnt. G. Rajagukguk. Pesta ulang tahun ini adalah yang kedua kalinya dilaksanakan setelah yang pertama saat ulang tahun ke 32, tahun 2012. Kegiatan ulang tahun ini dirangkai dengan lelang untuk penggalangan dana lanjutan pembangunan gereja tahap berikutnya.
Dalam pesta ulang tahun itu, atas nama Gereja GKPI Jemaat Pandan memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih berupa cinderamata kepada pendiri maupun keluarga pendiri dan pemerhati GKPI Jemaat Pandan, oleh Pendeta Resort GKPI Pasar Tukka, Amang Pdt. Erik Sunando Sirait.
Perayaan Ulang Tahun ke 43 GKPI Jemaat Pandan yang ditandai dengan pemberian cinderamata kepada pendiri dan keluarga pendiri maupun pemerhati GKPI Jemaat Pandan. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Pada tanggal 5 Juni 2023, Puncuk Pimpinan GKPI Amang Bishop Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th, bersama dengan Sekretaris Jenderal GKPI, Amang Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th, berkesempatan berkunjung ke GKPI Jemaat Pandan dalam suatu pelayanan. Dalam pelayanan itu Bishop mengajak seluruh warga jemaat GKPI yang ada di seluruh Indonesia agar menopang dan mendukung pembangunan gedung gereja baru GKPI jemaat Pandan baik lewat doa dan dana.
“Kami hari ini didampingi Kepala Departemen (Kadep) Diakonat, Pdt. Parsaoran Sinaga, M.Th, Pendeta Tambunan dari GKPI Dolok Sanggul, Pendeta ATM. Lumbantoruan dari GKPI Sibolga Kota, Pendeta M Turnip dari GKPI Pahieme, Pdt Erik Sunando Sirait (Pendeta Resort Onan Tukka), Pendeta Nababan dari GKPI Sibolga Julu, Pendeta Pensiun Amang Nainggolan dari Sibolga, bersama Panitia dan BPHJ GKPI Pandan meninjau langsung lokasi pembangunan gereja ini,” kata Bishop GKPI.
Bishop saat itu berpesan kepada seluruh jemaat GKPI yang ada di mana saja untuk saling mendahului dalam berbuat baik, karena kebaikan yang dilakukan untuk pembangunan GKPI Pandan, itu adalah persembahan yang sangat harum bagi Tuhan. Dan bersyukurlah masih bisa berbuat baik, karena itu adalah kesempatan yang diberikan Tuhan, kata Bishop.
Bishop GKPI Pdt. Abdul Hutauruk, M.Th bersama dengan Sekjen Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th, saat berkunjung ke GKPI Jemaat Pandan dalam sebuah pelayanan. Dalam kesempatan itu, Amang Bishop dan Sekjen berdoa bersama di lokasi pembangunan gedung baru gereja dan menyekop semen tanda dukungan dari pucuk pimpinan GKPI. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Proses pembangunan gedung baru GKPI Jemaat Pandan terus berlanjut meskipun secara bertahap dikarenakan keterbatasan dana. Dengan semangat bersama berbagai upaya penggalangan dana terus dilakukan, baik itu berupa lelang koor, lelang makanan, bazar, menjalankan proposal, menjual sovenir dan kegiatan penggalangan dana lainnya.
Adapun besaran anggaran pembangunan gedung baru gereja ini sekitar Rp 5 miliar, dengan ukuran bangunan 16×32 meter dengan bentuk bangunan berbalkon yang dikonsultani Bapak Elian Nababan, ST.
Untuk saat ini Ketua pembangunan adalah Bapak D. Sianipar bersama tim yang dipilih jemaat pada Maret April 2025.
PARA GURU JEMAAT DI GKPI PANDAN
Sementara itu para Guru Jemaat yang melayani di GKPI Pandan sejak berdirinya sampai sekarang, antara lain; Amang Pnt. Op. Juna Hutagalung, Amang Pnt. J. Hutauruk, Amang Pnt. Simanjuntak /br Silalahi, Amang Pnt. ST. Hutagalung, Amang Pnt. T.G. Hutagalung, Amang Pnt. Martombang Tobing, STh, Amang Pnt. P. Sitompul, Amang Pnt. L. SIhotang, Inang Pnt SF. br Dabukke, dan saat ini Guru jemaat Amang Pnt. G. Rajagukguk, SE.
Sedangkan jumlah Penatua aktif yang melayani saat ini di GKPI Pandan sebanyak 10 orang, ditambah satu orang calon Penatua. Dan Pendeta Resort saat dijabat Pdt. Erik Susanto Sirait, S.Si (Teo).
Untuk saat ini jumlah jemaat GKPI Pandan sebanyak 152 KK belum termasuk jemaat simpatisan. (***)
Proses Pembangunan Gedung Gereja GKPI Jemaat Pandan tahap demi tahap yang hingga saat ini masih terus berlangsung. (Doc: Pnt. Jason Gultom)
Inilah desain gedung gereja GKPI Jemaat Pandan Resort Pasar Tukka dengan biaya Rp 5 miliar lebih. Saat ini proses pembangunan berlanjut secara bertahap sembari mengumpulkan dana. Seluruh jemaat dan Panitia Pembangunan sangat mengharapkan dukungan doa dan dana untuk kelanjutan pembangunan gereja. Bantuan dana dapat dikirim langsung ke rekening pembangnan GKPI pandan, Bank BNI Cabang Sibolga, dengan nomor rekening: 7889798802 (Doc: Kosultan Gereja Elian Nababan)
Desain gedung pada bagian dalam gereja GKPI Pandan. (Doc: Konsultan bangunan Elian Nababan)