Dalam budaya Yahudi, membasuh kaki dapat dilakukan karena sejumlah alasan. Jelas, hal itu sering kali dilakukan hanya demi kebersihan. Pada saat itu, orang-orang biasanya memakai sandal dan akibatnya, kaki sering kali menjadi bagian tubuh yang paling kotor.
Lebih jauh lagi, membasuh kaki memiliki fungsi dalam situasi sosial dan keramahtamahan, seperti mengunjungi atau menjamu orang lain. Selain itu, Perjanjian Lama memberikan contoh-contoh kejadian di mana membasuh kaki memiliki arti penting dalam upacara atau pelayanan keagamaan, seperti ketika imam akan menyelesaikan tugasnya di kemah suci ( Keluaran 30:17-21 ).

Salah satu tradisi bagi Seksi Pemuda-Pemudi GKPI Jemaat Pandan Resort Pasar Tukka adalah pelepasan anak-anak PP yang melanjut ke perkuliahan. Dalam sebuah ibadah, para anak-anak PP yang tamat dari SMA dilepas dengan doa dan juga dengan cara pembasuhan kaki, sebagai tanda kerendahan hati dan kebersihan jiwa. (Doc: Pnt Jason Gultom)
Akan tetapi, dalam keadaan seperti ini, orang tersebut biasanya akan membasuh kakinya sendiri. Mengingat kaki dianggap sebagai bagian tubuh yang hina dan kotor, belum lagi sikap rendah hati yang harus diambil seseorang untuk membasuh kaki orang lain, arti penting yang jelas dari membasuh kaki terletak pada kerendahan hatinya.
Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki f murid-murid-Nya 1 lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. (Yoh 13:15)
Kerendahan hati ini tercermin dalam pelayanan Yohanes Pembaptis dalam bab pembukaan Injil Yohanes. Berbicara tentang Yesus, Sang Mesias yang akan datang setelahnya, Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa ia tidak layak bahkan untuk melepaskan sandal-Nya (Yohanes 1:27 ). Maka tidak mengherankan ketika Yesus hendak membasuh kaki murid-murid-Nya, Petrus, dalam keterkejutan dan kebingungan, bereaksi dengan bertanya: “Tuhan, Engkau membasuh kakiku?” ( Yohanes 13:6).
Di Gereja GKPI Jemaat Pandan Resort Pasar Tukka, tradisi membasuh kaki juga dilakukan khususnya kepada Pemuda-Pemudi gereja atau yang lebih dikenal bagi kalangan GKPI dengan sebutan PP.
Bagi anak PP yang akan menamatkan pendidikannya di tingkat SMA, maka Seksi PP GKPI Pandan mengadakan ibadah khusus untuk pelepasan para anak-anak PP.
Dalam ibadah itu, pembina PP membasuh kaki anak-anak PP yang akan berangkat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Pembasuhan kaki itu sebagai tanda dan pesan akan pentingnya kerendahan hati, sebagaimana Yesus Kristus merendahkan hati-Nya membasuh kaki murid-murid-Nya.
